Penyu
PENYU HIJAU (Chelonia mydas)
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Sub Kelas : Anapsida
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Cryptodira
Famili : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia mydas Linn (Itis, 2007)
DESKRIPSI UMUM
Berdasarkan PP No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, disebutkan bahwa Penyu Hijau (Chelonia mydas Linn) termasuk dalam satwa yang dilindungi. Ciri-ciri dari Penyu Hijau antara lain:
- Berwarna kuning kehijauan atau cokelat hitam gelap,
- Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya,
- Bentuk karapas menyerupai bentuk hati,
- Jaringan lemak pada siripnya berwarna hijau, dan
- Jumlah telurnya + 115 butir setiap kali bertelur.
Penyu Hijau sangat jarang ditemukan di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar diwilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan. Penyu Hijau dewasa adalah hewan pemakan tumbuhan, tetapi anak-anaknya omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka.
Penyu Hijau menghabiskan hampir seluruh hidupnya dibawah permukaan laut. Induk betina hanya sesekali mendarat untuk meletakkan telur-telurnya. Secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak penyu yang berhasil sampai kelaut untuk berenang bebas tumbuh dewasa (biouland.wordpress.com).
Perkawinan penyu dewasa terjadi di lepas pantai satu atau dua bulan sebelum peneluran pertama di musim tersebut (Pedoman Teknis Konservasi Penyu, 2009). Pada umumnya Penyu Hijau bertelur lebih dari satu kali dalam satu musim bertelur (3-4 kali), dengan interval internesting kira kira 2 minggu. Setelah selesai bertelur, penyu dewasa akan meninggalkan sarang dan telur-telurnya untuk kembali beruaya mencari makanan untuk kemudian melangsungkan kembali siklus hidupnya di laut.